Nasional.id, Jakarta – Suasana religius mewarnai kawasan Jembatan Banjir Kanal Timur (BKT), Cipinang Muara, Jatinegara, pada Sabtu malam (29/11/2025). Ratusan hingga mendekati seribu jamaah memadati acara Tabligh Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan Tasyakuran Milad ke-5 Front Persaudaraan Islam (FPI).

Acara yang dimulai sejak pukul 18.00 WIB ini berlangsung khidmat dengan rangkaian kegiatan ibadah seperti pembacaan Yasin, tahlil, ratib, serta Maulid Nabi Muhammad SAW. Puncak acara digelar mulai pukul 20.00 WIB dengan ceramah dari para tokoh dan habaib yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.

Sejumlah ulama dan tokoh penting hadir, di antaranya, Habib Muhammad bin Husein Al-Attas (Ketua Umum DPP FPI). Habib Zein bin Umar Al-Attas (Ketua DPD FPI DKI Jakarta), K.H. Awit Masyhuri (Pimpinan Majelis Daarul Mukhtar / Mahkamah DPP FPI), Abuya Habib Hamid bin Abdullah Al Kaffi.

Masing-masing penceramah menyampaikan pesan damai, dorongan memperbanyak sholawat, serta ajakan untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Habib Muhammad bin Husein Al-Attas menegaskan bahwa peringatan Maulid adalah momentum memperkuat ukhuwah Islamiyah. Sementara Habib Zein menyoroti pentingnya menghidupkan sunnah Nabi sebagai pedoman hidup di tengah tantangan modern. K.H. Awit Masyhuri menekankan peran generasi muda sebagai garda terdepan menjaga nilai-nilai Islam.

Agar kegiatan berjalan aman, Polsek Jatinegara melakukan apel pengamanan dengan total 22 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Intelkam, dan Satpol PP. Pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono, S.H., M.H.

Selama kegiatan berlangsung hingga ditutup pada pukul 23.30 WIB, situasi terpantau aman, kondusif, dan tidak terjadi gangguan.

Selain ceramah agama, acara juga diisi sambutan tokoh masyarakat, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, serta doa bersama. Jamaah yang hadir terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir.

Kegiatan Tabligh Akbar ini tidak hanya menjadi ajang peringatan Maulid Nabi, tetapi juga mempererat hubungan masyarakat, tokoh agama, dan aparat keamanan di wilayah Jatinegara.

Acara resmi ditutup dengan ramah tamah antara panitia dan jamaah, menandai berakhirnya gelaran yang penuh nuansa keagamaan dan kebersamaan tersebut.