Nasional.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menargetkan Indonesia akan menghentikan impor jagung pada tahun 2026 mendatang.
Hal itu, setelah Presiden Prabowo melihat produksi nasional menunjukkan peningkatan signifikan. Presiden menyampaikan hal tersebut saat menghadiri panen raya jagung serentak dan pelepasan ekspor perdana ke Malaysia di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025).
Menurutnya, target swasembada jagung ini merujuk pada laporan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menyebut bahwa produksi jagung meningkat hingga 48 persen pada kuartal pertama 2025.
Produksi dari lahan satu hektare yang sebelumnya hanya 4 ton kini mampu mencapai 6 hingga 8 ton berkat benih unggul dan pupuk organik.
“Tahun 2024 kita masih impor sekitar 500 ribu ton. Tapi saya diberi jaminan oleh Menteri Pertanian dan Kapolri, bahwa tahun 2026 Indonesia tak impor lagi, bahkan bisa ekspor,” ujar Prabowo melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Diaebutkan bahwa kemungkinan swasembada jagung bisa tercapai lebih cepat dari target dua hingga tiga tahun. “Bisa jadi hanya satu tahun lagi. Ini sangat signifikan,” ujarnya optimis.
Presiden juga menyoroti pentingnya inovasi dalam mengolah hasil pertanian, termasuk pengembangan produk turunan jagung seperti keripik dan nasi jagung. Ia menilai produk tersebut lebih sehat dan memiliki nilai jual tinggi.
Lebih jauh, Presiden Prabowo menekankan bahwa peningkatan produksi harus berdampak langsung pada kesejahteraan petani. Pemerintah akan terus mendorong efisiensi input pertanian melalui teknologi, bantuan alat, benih unggul, dan biofertilizer. (***)
Tinggalkan Balasan