Nasional.id – Aksi unjuk rasa kembali digelar oleh mahasiswa yang tergabung dalam Front Kesatuan Mahasiswa Indonesia (FKMI) pada Rabu, 9 Juli 2025.
Ini merupakan aksi kelima yang mereka lakukan dengan tuntutan yang sama yakni mendesak Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) segera mencopot Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar dan Kasat Reskrim IPTU Adi Asrul.
Kedua perwira tersebut lamban menuntaskan kasus dugaan penyelundupan 455 jeriken solar yang diamankan oleh Polres Sinjai pada awal Juni lalu.
Hingga saat ini, tidak ada satu pun pihak yang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk pemilik solar dan lima sopir pikap yang membawa BBM igelal tersebut dari Bulukumba menuju Morowali, Sulawesi Tengah.
Aksi kali ini berlangsung di dua lokasi berbeda, yakni depan kantor PT Pertamina Regional VII Sulawesi dan Markas Polda Sulsel.
Dalam orasinya, mahasiswa mengecam lambannya penanganan kasus tersebut dan menyebut alasan yang disampaikan polisi tidak masuk akal.
“Pak Kasat berdalih menunggu hasil tim ahli dari Pertamina. Tapi dari keterangan pihak Pertamina, tim mereka sudah dikirim ke Polres Sinjai sejak 26 Juni 2025,” tegas Arya Cicak, jenderal lapangan pada aksi itu, Jumat (11/7).
Menurut Arya, ketidaktegasan aparat penegak hukum memperlihatkan lemahnya komitmen dalam memberantas mafia BBM.
“Kalau sudah begini, kami anggap Kapolres dan Kasat tidak layak lagi menjabat. Kami minta Kapolda segera ambil tindakan tegas,” serunya.
Sebelumnya, dalam aksi jilid keempat, Kasat Reskrim sempat menyatakan bahwa tim ahli belum bisa turun karena masih cuti.
Perwira Polri berpangkat dua balok itu berjanji akan merampungkan kasus tersebut dalam waktu dekat.
Namun hingga berita ini ditayangkan, Adi Asrul belum memberikan keterangan lanjutan.
Pesan dan panggilan yang dilayangkan wartawan belum mendapat respons. ***
Tinggalkan Balasan