Rokok Ilegal: Asap Haram yang Dibiarkan Mengebul

Oleh: Heri Siswanto

 

Jakarta, Nasional.id Mereka jualan terang-terangan. Bungkus polos, harga murah, rasa nendang. Tapi jangan salah, itu bukan rokok tapi itu bom waktu berbungkus kertas! Ya, rokok ilegal. Asapnya menyebar ke mana-mana, mulai dari kios kecil di pelosok desa sampai ke kantin pinggir jalan kota. Tapi yang lebih menyebar dari asapnya adalah pembiaran.

Kenapa mereka nekat memproduksi dan mengedar rokok ilegal? Jawabannya brutal, karena mereka takut cukai, atau karena kandungan rokok ciptaannya terlalu sadis.

Cukai sekarang naik terus, kayak harga cabe waktu banjir. Pabrik kecil ogah bayar, karena tahu kalau ikut aturan, harga rokok mereka gak laku.

Jadi daripada mati pelan-pelan karena legalitas, mereka pilih hidup nyaman lewat ilegalitas. Enak kan….?

Alasan kedua lebih gelap: karena isinya gak layak konsumsi. TAR dan nikotin kemungkinan jebol jauh dari batas normal.

Kalau diuji, bisa-bisa kandungannya lebih cocok buat racun tikus daripada rokok manusia. Makanya mereka pilih gak usah diuji sama sekali. Langsung cetak, bungkus, kirim, jual. Udah.

Yang bikin tambah miris, masyarakat tetap beli. Kenapa? Karena murah dan katanya “lebih nikmat”. Padahal itu bukan nikmat, tapi itu racun yang dikemas rasa!

Dan yang lebih menjijikkan, kadang aparat tau, tapi pura-pura buta. Mungkin karena bagiannya udah jalan.

Mungkin karena udah kenal lama. Atau mungkin karena takut bikin ribut.

Padahal kalau serius, aparat bisa bersih-bersih. Tapi ya itu tadi, selama rokok ilegal dianggap remeh, yang dirugikan bukan cuma negara, tapi juga paru-paru rakyat kecil.

Pertanyaannya sekarang, mau terus pura-pura gak tau, atau mau sikat habis? Negara harus tegas.

Kalau ada aparat main mata, cabut sekalian matanya. Karena ini bukan cuma soal asap. Ini soal martabat hukum. (***)