Nasional.id – Dunia teknologi kembali mencetak sejarah. Lucy Guo, co-founder perusahaan kecerdasan buatan (AI) Scale AI, kini resmi menyandang predikat sebagai wanita terkaya di dunia tahun 2025, menggeser posisi penyanyi pop ternama Taylor Swift.

Di usianya yang baru 30 tahun, Lucy sukses mengumpulkan kekayaan fantastis senilai USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 19 triliun.

Pencapaian ini tidak hanya hasil dari kejeniusannya dalam teknologi, tetapi juga berkat gaya hidup sederhana yang dijalaninya yang mana hal tersebut bertolak belakang dengan para miliarder kebanyakan.

Alih-alih tampil glamor, Lucy justru lebih senang hidup apa adanya. Ia mengaku masih naik mobil Honda Civic lawas, memakai pakaian gratis dari merek-merek online seperti Shein, dan bahkan memanfaatkan promo beli satu gratis satu di Uber Eats.

“Semua yang kupakai gratis atau murah. Aku tidak peduli soal penampilan, karena aku sudah tidak perlu membuktikan apa pun ke siapa pun,” ungkapnya.

Meski telah hengkang dari Scale AI sejak 2018, Lucy diketahui masih tetap menggenggam 5% saham perusahaan tersebut. Forbes mencatat, potensi akuisisi Scale AI di tahun ini menjadi titik loncatan besar bagi kekayaan bersih Lucy.

Kini ia aktif membangun startup barunya bernama Moment dan memimpin platform kreator Passes, sembari terus memperluas pengaruhnya di industri teknologi.

Diketahui, Lucy, yang dikenal sebagai “Elon Musk versi perempuan”, juga pernah bekerja di Quora dan Snapchat sebagai desainer wanita pertama.

Wanita yang lahir pada 14 Oktober 1994 silam ini, bahkan mulai belajar coding sejak duduk di bangku SD, meski sempat mendapat penolakan dari ibunya sendiri yang skeptis terhadap potensi perempuan di dunia teknologi.

Kini, Lucy Guo tidak hanya menjadi panutan baru bagi para pengusaha muda, tetapi juga simbol bahwa kesuksesan tidak selalu ditentukan oleh gaya hidup mewah.

“Orang sukses tidak harus pamer. Miliarder sejati bahkan tak perlu pakai jas atau tas mahal. Mereka sukses karena cara berpikir, bukan penampilan,” tutup Lucy. ***