• Sabtu, 30 September 2023

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Tingkatkan Status Operasi di Papua Menjadi Siaga Tempur

- Selasa, 18 April 2023 | 23:14 WIB
Panglima TNI Laksamana Yugo Margono Tingkatkan Status Operasi di Papua Menjadi Siaga Tempur (foto: nasional.id/puspen TNI)
Panglima TNI Laksamana Yugo Margono Tingkatkan Status Operasi di Papua Menjadi Siaga Tempur (foto: nasional.id/puspen TNI)

Nasional.id - Usai diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugia, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu (15/4/2023), status operasi di Papua ditingkatkan menjadi Siaga Tempur.

Hal itu dikemukakan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada konferensi pers yang digelar di Mako Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Kabupaten Timika, Papua Tengah, Selasa (18/4/2023).

"Dari awal saya sudah katakan kita akan melakukan operasi penegakan hukum, yakni dengan cara soft approach. Tapi dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu, ya kita ubah operasinya menjadi operasi Siaga Tempur,” ujar Margono.

Kondisi ini, lanjut Margono, sama halnya seperti Siaga Tempur Natuna. "Jadi kalau di TNI itu di Natuna itu, ada operasi Siaga Tempur laut, kalau di sini ada operasi Siaga Tempur darat," tutur Margono.

"Tentunya kita tingkatkan menjadi Siaga Tempur untuk pasukan kita, sehingga naluri tempurnya terbangun untuk itu," tambahnya.

Kendati demikian, Jenderal TNI Bintang Empat itu memastikan tidak ada penambahan pasukan dalam operasi ini. Dia mengatakan para personel yang bertugas akan dirotasi.

"Kita tidak ada penambahan pasukan. Pasukan yang ada adalah merupakan pasukan rotasi termasuk yang kena tembak ini sudah hampir satu tahun bertugas kita akan rotasi termasuk yang Damai Cartenz," terangnya.

Lanjut dikatakan, belakangan ini situasi di Distrik Mugi aman-aman saja. Pasukan TNI saat itu, kata Margono, mendapat informasi tentang kebaradaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB.

TNI kemudian bergerak dan berharap jalan komunikasi dan koordinasi dapat ditempuh untuk menyelesaikan operasi pembebasan pilot tanpa harus dengan kekerasan.

Namun, kata Margono, pasukan TNI yang berjumlah 36 personel malah diserang oleh kelompok separatis pimpinan Egianus Kogoya.

Akibatnya, satu Prajurit TNI gugur yakni Pratu Miftahul Arifin, empat mengalami luka-luka akibat baku tembak, dan empat lainnya hingga kini belum terkonfirmasi kondisi dan keberadaannya.

“Harapan kita seperti itu (komunikasi dan koordinasi dapat ditempuh). Tapi ternyata belum sampai di sana, di jalan sudah dihadang dan ditembak seperti itu,” pungkasnya. (***)

Editor: Heri Siswanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

MK Menolak Permohonan SIM Seumur Hidup: Apa Alasannya?

Kamis, 14 September 2023 | 19:18 WIB

KPK Periksa Tiga Saksi Kasus Korupsi Bansos Kemensos

Senin, 4 September 2023 | 23:58 WIB

KPK Cegah Wali Kota Bima ke Luar Negeri

Kamis, 31 Agustus 2023 | 23:03 WIB
X