Nasional,id, Jakarta – Dalam rangka mendukung Program Kapolres Metro Jakarta Timur 2025 Kombes Pol Nicolas Ary Lilypaly, S.I.K., M.H., M.Si. melalui Program Asta Cita, Polsek Jatinegara terus memperkuat sinergi dengan dunia pendidikan.Seperti pada Selasa (6/5/2025), saat Bhabinkamtibmas Kelurahan Cipinang Besar Utara, Aiptu Waskito, melaksanakan kegiatan sambang dialogis ke SMPN 243, Jl. Cipinang Pulo, RW 12, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.

Kegiatan ini tak sekadar kunjungan biasa. Dalam suasana penuh keakraban namun tetap tegas, Aiptu Waskito berdialog langsung dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para guru, dan pelajar SMPN 243 guna menindaklanjuti informasi adanya indikasi keterlibatan siswa dalam aksi tawuran yang sempat terjadi di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT).

“Informasi yang kami terima sangat memprihatinkan. Ada sekelompok pelajar SMPN 243 yang diduga terlibat aksi tawuran di BKT beberapa hari lalu, serta ditemukan masih nongkrong larut malam di wilayah Cipinang Besar Utara,” ungkap Aiptu Waskito saat berdialog dengan pihak sekolah.

Lihat Juga:
Bhabinkamtibmas Polsek Kramatjati Sambangi Satkamling RW 12 Cawang

Respons cepat pun ditunjukkan oleh pihak sekolah. Kepala sekolah bersama para guru langsung mengambil langkah pembinaan terhadap delapan siswa yang teridentifikasi. Mereka dikumpulkan dan diserahkan kepada wali kelas masing-masing untuk dilakukan pembinaan karakter dan pengawasan intensif.

Langkah proaktif ini sebuah kolaborasi antara kepolisian dan pihak sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.

“Kami sangat mengapresiasi respons cepat pihak sekolah. Program Asta Cita bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga membangun karakter generasi muda agar menjadi pribadi yang disiplin, tangguh, dan bertanggung jawab,” tegas Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono, S.H., M.H.

Lihat Juga:
Sambut Tahun Baru Islam, Warga Bidaracina Gelar Pawai Obor

Situasi selama kegiatan berjalan aman dan kondusif. Kegiatan ini menegaskan komitmen Polsek Jatinegara dalam mewujudkan wilayah yang bebas dari tawuran pelajar, serta mendorong tumbuhnya budaya positif di kalangan pelajar melalui pendekatan edukatif dan humanis.