Nasional.id, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyatakan bahwa kemajuan signifikan Danantara menjadi bukti keseriusan Presiden Prabowo Subianto dalam mengonsolidasi kekuatan ekonomi nasional demi mempercepat terwujudnya kemandirian bangsa. Di tengah ketidakpastian global, langkah ini dinilai sebagai strategi cerdas untuk memperkuat pondasi ekonomi Indonesia.

“Forum konsolidasi Danantara merupakan kelanjutan nyata dari komitmen Presiden Prabowo dalam mengonsolidasi seluruh potensi kekuatan ekonomi nasional. Pendirian Danantara menjadi mesin penggerak baru sekaligus motor pertumbuhan ekonomi nasional. Ini adalah upaya konkret Presiden dalam mengeskalasi kemandirian ekonomi Indonesia,” tegas Bamsoet di Jakarta, Kamis (1/5/25).

Pernyataan itu disampaikan Bamsoet merespons arahan Presiden dalam forum townhall meeting Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di JCC, Jakarta, Senin (28/4), yang juga diwarnai teguran tegas kepada jajaran direksi BUMN.

Mantan Ketua DPR RI ke-20 ini mengungkapkan, hingga Maret 2025, konsolidasi Danantara telah berhasil menyatukan kekuatan dari 844 BUMN dengan total valuasi mencapai 982 miliar dolar AS atau setara Rp16.508 triliun. Angka ini mencerminkan sebagian potensi riil ekonomi nasional, yang akan semakin strategis bila dikombinasikan dengan kekayaan sumber daya alam seperti nikel, tembaga, batu bara, dan emas, komoditas yang sangat dibutuhkan pasar global.

“Keputusan Presiden Prabowo menjadikan Danantara sebagai wadah potensi ekonomi nasional adalah respons strategis atas dinamika tatanan dunia yang terus berubah. Lihat saja, NAFTA secara de facto bubar karena kebijakan sepihak Amerika Serikat dalam menetapkan tarif impor,” jelas Bamsoet.

Sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Bamsoet menyoroti bagaimana perubahan arus investasi global kini mulai mengarah ke sektor-sektor strategis seperti industri pertahanan. Uni Eropa, misalnya, mulai mengarahkan investasi baru untuk memperkuat ketahanan industrinya.

“Perubahan global ini menjadi sinyal bahwa Indonesia harus mandiri, tidak hanya dalam pengelolaan SDA, tapi juga dalam membangun struktur ekonomi yang kokoh. Danantara adalah langkah maju yang patut diapresiasi,” tambahnya.

Melalui konsolidasi berkelanjutan, Danantara diharapkan mampu mengoptimalkan nilai tambah dari seluruh kekayaan alam Indonesia untuk kemakmuran rakyat. Bamsoet menegaskan, pengelolaan potensi SDA secara profesional juga akan membuka peluang kerja luas bagi masyarakat.

“Ini bukan sekadar langkah ekonomi, tapi strategi kebangsaan menuju kemandirian sejati,” tutup Bamsoet.