Nasional.id – Seorang suami di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Amin Mangnga (41), tega bunuh istrinya sendiri bernama Syamsinar (36).

Setelah itu, ia pun nekat mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menikam perutnya menggunakan badik.

Peristiwa yang merenggut dua korban jiwa ini terjadi di Dusun Bontomarannu, Desa Bontotangnga, Kabupaten Gowa pada hari Kamis (2/10/2025), sekitar pukul 06.30 WITA.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar mengatakan, saat itu pasangan suami istri tersebut berada di dalam kamar bersama anak mereka.

“Tiba-tiba pelaku menikam korban menggunakan badik. Korban berteriak kesakitan hingga keluarga di rumah berhamburan masuk dan mendapati korban sudah (tewas) bersimbah darah,” ungkap Bahtiar, Jumat (3/10/2025).

Setelah itu, pelaku melarikan diri ke area kebun cokelat yang tak jauh dari rumah itu lalu mengakhiri hidup dengan menusukkan badik ke perutnya sendiri.

Keluarga sempat berusaha memberi pertolongan, namun Amin justru berontak dan menyerang ayah serta kakaknya dengan senjata tajam yang sama.

“Pelaku sempat melakukan perlawanan dan menyerang keluarganya, namun akhirnya berhasil diamankan,” tutur Bahtiar.

Amin kemudian dilarikan ke Puskesmas Bontolempangan lalu dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf Gowa karena kondisinya kritis. Namun nyawanya tak tertolong.

“Baik korban maupun pelaku meninggal dunia. Setelah membunuh istrinya, pelaku langsung melukai dirinya sendiri hingga tewas,” jelas Bahtiar.

Hingga kini, Polisi masih menyelidiki motif di balik aksi nekat tersebut. Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga untuk mengungkap latar belakang peristiwa suami di Gowa bunuh istri ini. (***)

Disclaimer:
Artikel ini disajikan semata-mata untuk tujuan pemberitaan dan edukasi publik. Peristiwa yang dikisahkan merupakan fakta hukum dan sosial yang terjadi di lapangan. Redaksi tidak bermaksud menginspirasi, membenarkan, atau mendorong siapa pun untuk melakukan tindakan kekerasan, termasuk pembunuhan atau bunuh diri.

Jika Anda atau orang terdekat Anda sedang mengalami tekanan psikologis, pertengkaran rumah tangga, atau keinginan untuk menyakiti diri sendiri, segeralah mencari bantuan melalui keluarga, tokoh agama, layanan konseling, atau menghubungi layanan darurat 119 dan konselor profesional terdekat.
Hidup Anda sangat berharga, dan selalu ada jalan keluar tanpa kekerasan.