Nasional.id – KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam.

Kapal yang mengangkut puluhan penumpang dan kendaraan tersebut tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025.

Informasi yang berhasil dihimpun, kapal bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, sekitar pukul 22.56 WIB, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Namun kurang dari satu jam setelah keberangkatan, kapal mengalami masalah teknis.

Ombak tinggi dan gelombang mencapai dua meter memperparah kondisi kapal hingga akhirnya terbalik dan tenggelam sekitar pukul 23.30 WIB.

Berdasarkan manifest, kapal membawa 53 penumpang dan 12 kru, serta lebih dari 20 kendaraan.

Hingga Jumat pagi (4/7), 6 korban tewas telah ditemukan, termasuk seorang balita laki-laki berusia 3 tahun.

Adapun identitas para korban, sebagai berikut:

Fitri April Lestari, (33 tahun) dan putrqnya bernama Afnan Aqiel Mustofa, (3 tahun) mereka adalah warga Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.

Elok Rumantini (34 tahu ) warga Lateng Gang Belimbing, Lingkungan Sritanjung, Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi.

Cahyani (45 tahun), Eko Sastriyo (51 tahun), mereka adalah warga Liingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Anang Suryono, warga Kademengan, Probolinggo.

Para korban telah diserahkan ke keluarga masing masing untuk dimakamkan.

Penyerahan jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi dan Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto.

“Jasad para korban telah diserahkan ke keluarga. Diantar langsung ke rumah duka masing masing,” ucap Dudy Purwagandhi, Jumat sesaat lalu.

Saat ini, proses pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, Polri, dan relawan. Pencarian melibatkan helikopter, drone thermal, hingga kapal perang.

KMP Tunu Jaya Pratama tenggelam diduga akibat kerusakan mesin, namun investigasi menyeluruh masih dilakukan. ***