Nasional.id, Jakarta – Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama Polres Metro Jakarta Timur dan berbagai instansi terkait menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk mencari solusi konkret dalam penanganan maraknya tawuran remaja. Rakor berlangsung Kamis (22/5/2025) di ruang serbaguna Kantor Wali Kota Jakarta Timur, dipimpin Sekretaris Kota Eka Darmawan, S.Sos.
Eka menekankan pentingnya pendekatan humanis yang tidak melanggar hak asasi manusia, namun mampu membentuk karakter pelajar agar menjauhi kekerasan. Dalam kesempatan itu, Polres Metro Jakarta Timur yang diwakili Kompol Edi S. mengusulkan program inovatif Gerakan Reformasi Pelajar.
“Dengan program ini, pelajar pelaku tawuran diharapkan berubah pola pikir, mencintai tanah air, dan menggali potensi positif dalam diri mereka,” ujar Kompol Edi.
Program ini dirancang sebagai pelatihan intensif selama tiga hari (Jumat–Minggu) dan dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah dengan kolaborasi lintas instansi. Kompol Edi juga mengungkapkan bahwa sejak Januari 2025, sedikitnya 170 pelaku tawuran telah diamankan Polres Jaktim, menandakan urgensi penanganan.
Berbagai masukan disampaikan oleh perwakilan dari Komnas HAM, Komnas Perlindungan Anak, BNNK, BPOM, Sudin PPAPP, dan Sudin Kesehatan. Semuanya menyoroti pentingnya pendekatan holistik yang mencakup peran keluarga, sekolah, dan lingkungan.
“Tawuran bukan semata persoalan polisi. Ini masalah bersama. Semua elemen harus bergerak sesuai kapasitasnya,” tegas perwakilan Komnas Perlindungan Anak.
Rakor ditutup dengan komitmen bersama untuk mengembangkan program penanganan tawuran yang menyeluruh dan berkelanjutan. Semua pihak sepakat bahwa solusi terbaik lahir dari kerja sama lintas sektor yang berorientasi pada masa depan generasi muda.
“Kolaborasi adalah kunci. Dengan bersatu, kita bisa menurunkan angka tawuran dan mengembalikan anak-anak ke jalur yang benar,” pungkas Kompol Edi.
Tinggalkan Balasan