Nasional.id, Jakarta – Suasana penuh semangat dan keceriaan mewarnai Festival Sepak Bola Usia Dini FORSGI DKI Jakarta 2025 yang digelar di Lapangan Sepak Bola Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, pada Minggu (18/5/2025).

Festival yang telah memasuki tahun ketiga ini diikuti oleh 15 tim sepak bola U-9 dari berbagai wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Dengan mengusung tema: “Bermain Bergembira dengan Talenta Budi Luhur, Junjung Sportivitas dan 29 Karakter”, ajang ini menjadi lebih dari sekadar kompetisi – melainkan wadah pembentukan karakter anak melalui olahraga.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh dan unsur penting, di antaranya Sekjen Asprov PSSI DKI Jakarta Fauzan, Ketua FORSGI DKI Jakarta, perwakilan dari Polres Metro Jakarta Timur, Kapolsek Cipayung Kompol Dwi Susanto, serta Danramil Cipayung Kapten Inf. Suhandi. Hadir pula perwakilan dari Kecamatan Cipayung, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa Kelurahan Lubang Buaya.

Dalam sambutannya, Kapolsek Cipayung Kompol Dwi Susanto mengapresiasi penuh penyelenggaraan kegiatan tersebut.

“Kegiatan seperti ini sangat kami dukung karena bisa membentuk karakter generasi muda sejak dini dengan nilai-nilai sportivitas dan disiplin,” ujarnya.

Festival FORSGI menekankan pentingnya pembinaan mental dan budi pekerti sejak usia dini, sejalan dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Selain bertanding, anak-anak juga belajar tentang kerja sama tim, kepemimpinan, serta rasa hormat terhadap lawan dan wasit.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh semangat. Unsur tiga pilar, termasuk aparat kepolisian, TNI, dan pemerintah wilayah, terus melakukan monitoring demi memastikan kelancaran dan keamanan acara.

“Kami pastikan situasi tetap kondusif, sehingga anak-anak bisa bermain dan belajar dengan nyaman,” ungkap Iptu Sajimin, Kapospol Lubang Buaya.

Festival ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pembinaan generasi muda, tidak hanya di bidang olahraga, namun juga dalam membangun karakter dan moralitas anak bangsa.