Nasional.id, Jakarta – Menjelang pertengahan Mei 2025, sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Palmeriam, Kecamatan Matraman, terpantau mengalami kenaikan.
Polsek Matraman turun langsung ke lokasi untuk melakukan pemantauan terhadap harga dan ketersediaan sembako pada Minggu pagi (11/5), guna memastikan stabilitas harga di tengah masyarakat.
Pemantauan ini dipimpin oleh Perwira Pengendali Aiptu Taufik, Kapospol Utan Kayu, bersama tim piket fungsi. Tim menyisir lapak-lapak pedagang guna mengecek langsung kondisi harga dan stok barang pokok di lapangan.
Dari hasil pantauan, sejumlah komoditas strategis menunjukkan fluktuasi harga. Harga beras medium tercatat Rp15.625/kg dan beras premium Rp18.125/kg. Gula pasir tetap stabil di angka Rp18.000/kg.
Namun, minyak goreng curah terpantau lebih mahal dibanding kemasan, yakni Rp21.000/kg dibanding Rp19.000/liter.
Kenaikan juga terjadi pada harga daging dan telur. Daging sapi segar dijual Rp150.000/kg, sedangkan daging beku Rp140.000/kg.
Ayam broiler Rp30.000 per ekor dan ayam kampung Rp70.000 per ekor. Telur ayam broiler mencapai Rp30.000/kg, sementara telur ayam kampung Rp2.500 per butir.
Sementara itu, harga komoditas sayur dan bumbu dapur cukup tinggi. Cabe merah besar mencapai Rp70.000/kg dan cabe rawit merah melonjak hingga Rp100.000/kg. Bawang merah dan putih masing-masing dijual Rp50.000/kg dan Rp45.000/kg.
Produk kebutuhan lain seperti susu kental manis Bendera dijual Rp12.000/kaleng, tepung terigu Segitiga Biru Rp9.000/kg, dan mi instan Rp3.000/bungkus. Ikan asin teri mencapai Rp130.000/kg, sedangkan ikan kembung Rp50.000/kg.
Kapolsek Matraman, AKP Suripno, S.H., M.H., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap daya beli masyarakat dan kestabilan pasar.
“Kami ingin memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang wajar. Pemantauan semacam ini akan terus kami lakukan secara berkala, terutama menjelang hari besar atau momen-momen yang berpotensi memicu kenaikan harga,” ujarnya.
Polsek Matraman juga akan terus bersinergi dengan pengelola pasar, pedagang, dan instansi terkait untuk mengantisipasi lonjakan harga yang tidak wajar serta memastikan pasokan barang tetap terjaga.
Tinggalkan Balasan