Nasional.id, Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, mencatat kinerja operasional solid di Kuartal I 2025, di tengah tantangan geopolitik dan fluktuasi harga energi global. PGN memperkuat peran dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui optimalisasi infrastruktur dan pasokan gas bumi.

Sepanjang Januari–Maret 2025, PGN menyalurkan gas sebesar 861 BBTUD dan mentransmisikan 1.602 MMSCFD, dengan keandalan infrastruktur mencapai 99,9%. PGN melayani lebih dari 820 ribu pelanggan, termasuk 817.420 rumah tangga.

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menyatakan PGN fokus pada efisiensi, keberlanjutan pasokan, dan percepatan proyek strategis seperti jaringan gas rumah tangga dan infrastruktur LNG.

Di tengah penurunan pasokan dari lapangan hulu di Jawa dan Sumatera, PGN mengoptimalkan regasifikasi LNG di Lampung (109 BBTUD), Arun (128 BBTUD), dan Jawa Barat (294 BBTUD) untuk menjaga pasokan energi, termasuk bagi pelanggan non-HGBT.

PGN juga mencatat kontribusi dari transportasi minyak (171.943 BOEPD), lifting migas (16.461 BOEPD), dan perdagangan LNG internasional (68 BBTUD).

Secara keuangan, PGN membukukan pendapatan USD 967 juta (tumbuh 2% yoy), EBITDA USD 205 juta, dan laba bersih USD 62 juta. Perusahaan mampu menjaga margin di tengah tekanan geopolitik dan fluktuasi kurs melalui penguatan operasional dan efisiensi.

PGN juga ditunjuk sebagai pemegang Hak Khusus Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) gas di Batam, membuka peluang 16.000 sambungan baru hingga 2027.

“PGN terus memperkuat ketahanan energi dan menjajaki sumber pasokan baru untuk mendukung industri nasional,” ujar Fajriyah.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan komitmen Pertamina terhadap keterbukaan informasi publik, sejalan dengan peringatan Hari Keterbukaan Informasi Nasional. Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina mendukung target net zero emission 2060 dan penerapan ESG di seluruh lini bisnis.